membaranews.com (Tebing Tinggi)
Puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modren Al Barokah Simalungun berhasil melanjutkan jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia. Selain itu, ada juga santri masuk perguruan tinggi di luar negeri.
“Alhamdulillah, tahun ini sebanyak 50 persen anak didik kita masuk Perguruan Tinggi Negeri tersebar di seluruh Indonesia,kata ustaz Abdul Somad usai wisuda santri Angkatan VI Tahun 2022.
Selain itu, sudah melanjutkan pendidikan di luar negeri seperti di Mesir dan Yordania.
Sebanyak 39 santri Ponpes Modren Al Barakoh Simalungun mengikuti Wisuda Santri Angkatan VI 2022, Minggu (15/5/2022) di Aula Serba Guna Ponpes Al Barokah Jalan Gotong Royong Silenduk Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun,Minggu (15/5/2022)
Pimpinan Ponpes Al Barokah Ustad Abdul Somad dari wisuda santri Angkatan VI ini, 50 persen santri dipastikan l melanjutkan pendidikan ke berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan luar negeri.Mereka menyatakan sudah diterima sesuai pilihannya.
Ustaz Abdul Somad berharap santri lulusan Ponpes Alb Barokah menjadi insan berguna bagi nusa dan bangsa. Menjadi pejuang yang menegakkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Mewakili Wisudawan Multazam Fawwaz Nada mengatakan, Pesantren Al Barokah rumah kedua bagi kami. Enam tahun kami belajar menggali ilmu pengetahuan
Pondok inilah mendidik kami, membuat kami menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dimasa mendatang dalam menciptakan generasi beramal ilmiah dan berilmu almadiyah.
“Terimakasih kami ucapkan kepada kedua orang tua kami telah meneteskan keringat dan air matanya demi menyekolahkan kami disini.Tanpa tetesan air mata dan tetesan keringat perjuangannya, kami tidak mungkin pernah sampai diposisi sekarang ini,” ungkap Multazam.
Multazam menambahkan, wisuda ini bukanlah jenjang tertinggi karir kesuksesan. Namun bagi kami wisuda setidaknya dapat menghapus sedikit air mata dan air keringat orang-orang tua kami karena kami telah berhasil menyelesaikan sekolah.
Tentunya ,kami tidak lupa tanggungjawab ilmu yang ditanamkan kepada kami. Tanggungjawab itu akan terus berada dipundak kami sampai akhir hayat, kata Muktazam (HL)