membaranews.com (Batu Bara)
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi investasi utama untuk mewujudkan bangsa yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Ini tak terlepas dari berkualitasnya SDM yang ada maka status gizi dan kesehatan termasuk indikator SDM unggul di suatu negara.
Karena itu,pemenuhan gizi untuk menciptakan generasi yang sehat dimasa depan sangat diperlukan, kata Asisten I Pemerintahan Pemkab Batu Bara Rusian Heri mewakili Bupati Batu Bara Zahir pada acara pengukuran balita usia 0-59 bulan di Desa Sukaraja Kecamatan Air Putih, Rabu (23/3/2022)
Saat ini permasalahan Gizi dan Stunting (gagal tumbuh) menjadi isu utama wajib segera dilakukan penanganan dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada, karena penyebab Stunting rendahnya asupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yakni sejak janin hingga bayi umur dua tahun.
Selain itu buruknya fasilitas sanitasi, minimnya akses air bersih, dmkurangnya kebersihan lingkungan menjadi penyebab stunting melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat baik, intervensi Spesifik maupun sensitif secara kolaboratif sehingga stunting dapat dicegah.
Pemerintah di semua level administrasi dengan dukungan semua program dan sektor serta mitra sangat berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting untuk mengukur,sehingga data Stunting yang didapat merupakan basis data awal di tiap level administrasi untuk penguatan dan konvergensi program serta memastikan intervensi spesifik dan sensitif sampai pada sasaran.
Melalui kegiatan pengukuran balita untuk pemetaan balita stunting harus menghasilkan data valid dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga penanganan stunting berhasil.Percepatan dan mengevaluasi interpensi yang terpusat guna mengurangi angka gagal tumbuh anak.
Kegiatan pengukuran balita dihadiri Kadis Kesehatan Batu Bara drg. Wahid Khusyairi, Dinas Kesehatan Sumut,BKKBN Sumut, PD Persagi,Kadis PMD Radiansyah.(mkb)