membaranews.com.(Medan)
Pemko Medan mulai mengoperasikan eks Hotel Soechi.Jl. Cirebon menjadi tempat isolasi terpadu penanganan Covid-19. Warga terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala Dan bergejala ringan akan dirawat sampai sembuh di bekas hotel berbintang empat merupakan aset Pemko Medan.Penanganan Covid-19 harus dilakukan dari hulu sampai hilir, tidak boleh sepenggal-sepenggal.
Dalam rapat dengan unsur Forkopimda Kota Medan tadi, kita membahas tempat isolasi terpadu penanganan Covid-19. Kita ingin penanganan mulai dari hulunya hingga penyembuhan dilakukan dalam gedung isolasi terpadu.
Minggu (1/8/2022) sudah dibukdi eks Hotel Soechi ,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution leads wartawan di kantor Wali Kota Medan, Jumat sore (30/7).
Didampingi Dandim 0201/BS Kol Inf Agus Setiandar, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Sekd.Wiriya Alrahman, Plt Kadis Kesehatan Syamsul Arifin Nasution, Bobby menjelaskan, ada lebih 5 rumah dalam satu lingkungan terkonfirmasi positif Covid-19 masuk dalam zona merah lingkungannya.
“Warganya wajib isolasi terpadu, ada 3 sampai 5 rumah dalam satu lingkungan yang bertahan dalam zona orange selama sebulan, kita minta warganya positif Covid-19 diisolasi terpadu di ex Hotel Soechi ,” ujar Bobby Nasution.
Selain itu, bagi warga datang sendiri dan ingin lebih nyaman, enak dan diperhatikan untuk diisolasi terpadu di ex Hotel Soechi International, dipersilahkan datang, kita layani dengan baik.
Pihak manajemen RSU Royal Prima membantu pengelolaan manajemen penanganan Covid-19 mulai dari terkonfirmasi positif hingga penyembuhan. Petugas medis dan peralatan medis sudah disiapkan dan bisa menginap di ex Hotel Soech Sabtu (31/7/2021).
“Insya Allah, besok mereka sudah bertugas disana,” ungkap Bobby.
Soal stok vaksin? Bobby mengakuinya kondisinya sama disejumlah daerah lainn di Sumut. Kita sudah beberapa kali menyampaikan dalam rapat dengan Menko Perekonomian dan Menteri Kesehatan.
Saat ini baru 40 % warga Medan divaksin dosis pertama menyusul dosis kedua.
“Stok vaksin saat ini sangat minim. Agustus minggu pertama, kemungkinan baru bisa masuk lagi. Bagi warga sudah vaksin dosis pertama namun dosis dua terlambat makanya vaksinnya tidak gagal sama sekali, masih boleh divaksin dosis kedua.
“Ini yang harus dipahami masyarakat, tidak gagal juga tidak harus mengulang kembali dari awal,” sebut Bobby.
Target vaksinasi di. Kota Medan 10.000/hari. Kemarin, sisa vaksin 8.000 dan baru masuk 100 vial (1.000 vaksin).
“Setengah hari habis yang 1.000 vaksin itu. Makanya, kita minta kemarin dosis kedua diutamakan,” ucapnya.
Menyikapi meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Medan, Bobby mengatakan, bed di RSUD Dr Pirngadi sudah ditambah 200 bed dan ruang ICU 22 bed. Penambahan bed dan peralatan medisnya dibantu Kemenkes, pembangunan dan peralatan medisnya dibantu Kementerian PUPR.
Di RSUP H Adam Malik juga dilakukan penambahan bed. Dua rumah sakit ini khusus menangani warga positif Covid-19 dengan gejala berat.
Di ex Hotel Soechi khusus warga yang positif Covid-19 gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).
“Apapun alasannya,gejala ringan maupun OTG kita wajibkan masuk isolasi terpadu. OTG sebenarnya berpotensi menyebarkan Covid-19 lebih tinggi dari pada bergejala ringan. Sebab, bergejala ringan biasanya di rumah istirahat, yang OTG, sehari dua hari istirahat di rumah, namun karena bosan dan merasa tidak ada apa-apa kemudian cari makan ke luar. Apalagi saat ini sudah diperbolehkan 20 menit makan di tempat, kita tidak tahu orang yang berada di sebelah kita ternyata OTG,” ujar Bobby. (Rul)