membaranews.com (Medan)
Wali Kota Medan Bobby Nasution minta setiap OPD benar-benar memahami dan menerapkan hasil rapat dengan penuh tanggung jawab. Hasil rapat jangan hanya seremonial tanpa tindak lanjut nyata dan progres yang jelas.
“Setiap kali kita rapat saya selalu ingatkan, jangan ini rapat hanya seremonial. Hadir-hadir saja, tapi tidak diimplementasikan.” ,ujarnya
“Sudah saya lihat sejak kemarin, beberapa masukan dan pemikiran yang saya sampaikan kepada OPD-OPD, tak ada yang jalan,” kata Bobby.
Harus diingat sampai detik ini masyarakat masih menilai Pemko Medan tidak maksimal dalam bekerja,” ujar Bobby lagi.
Penegasan itu disampaikan Bobby saat memberi arahan pada Rapat Pembahasan Penjabaran Visi dan Misi Pemerintah Kota Medan ke RPJMD Kota Medan 2021-2026 ke RKPDdi Ruang Rapat III, Kantor Wali Kota,Rabu (17/3/2021)
Pada rapat itu, Bobby menyoroti tentang kesehatan. Selain pendataan belum baik, Bobby menyayangkan sampai sekarang Covid-19 seluruh wilayah kecamatan di Medan Zona Merah. Tidak berubah menjadi Kuning dan Hijau.
“Apa rencana untuk dapat memperbaiki keadaan, mengubah Zona Merah menjadi Kuning dan Hijau? Bagaimana dengan penerapan 3T, testing, tracing,treatmen, maupun 3M ?” ujar Wali Kota.
Wali Kota mengingatkan, Pemko Medan sudah mempunyai Perwal penanganan pandemi dan adaptasi kebiasaan baru. “Jangan dilalaikan begitu saja. Perwal itu dibuat dengan pemikiran dan pengkajian yang dalam. Kalau bagus harus disupport,sebutnya.
Bobby menekankan tentang lima progam prioritas harus dijalankan dengan baik dan tepat. Yakni , kesehatan, kebersihan, infrastruktur termasuk soal perbaikan jalan dan drainase, penanganan banjir, pembenahan kawasan heritage Kesawan.
“Saya inginkan semua pelaksanaan program berujung pada bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan 2021 ,” tegas Bobby
Wali Kota menyoroti tentang kesehatan. Selain soal pendataan belum baik, Wali Kota juga menyayangkan sampai sekarang Covid-19 seluruh wilayah kecamatan di Medan Zona Merah penyebaran Covid-19. Tidak ada berubah menjadi Kuning dan Hijau.
Begitu juga masalah kebersihan,Bobby minta Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai perencanaan dan target jelas. Harus ada kajian, mana lebih baik dan efisien apakah penanganan diserahkan kembali kecamatan atau di Dinas. “Di mana plus minusnya ?” ucapnya.
Berkaitan pembenahan kawasan heritage Kesawan, Wali Kota menginginkan seluruh persoalan di sana diselesaikan, termasuk soal perizinan. Penanganan masalah kawasan ini harus menjadi percontohan bagi kawasan lain.
Wali Kota juga minta Dinas PU memperbaiki citra, dapat menghilangkan sentimen negatif terhadap Dinas PU.
Wali Kota juga mempertanyakan penyewaan alat berat hanya memberikan pendapatan Rp 100 juta per bulan. “Dari alat berat canggih itu cuma 100 juta sebulan pendapatan diperoleh, setahun 1,2 miliar. Kenapa sewanya hanya 100 juta rupiah sebulan, hanya 1,2 miliyar setahun.
“Saya ingatkan, kalau begitu jangan dululah disewa-sewakan,” kata Bobby.
Bobby minta OPD punya ide,kreatif inovatif.Bila ada OPD menemukan kendala atau berbenturan dengan stakeholders, cepar dikomunikasi apakah oleh saya, wakil walikota, atau sekda, beri tahu kami. Biar sama-sama kita selesaikan. Jangan berhenti dan diam kalau ada masalah,” ungkap Bobby.
Bobby perlu mengingatkan, dia tidak ingin selalu mengevaluasi jabatan bawahan. Karena itu pimpinan OPD harus bekerja maksimal, paham, bisa menjalankan visi dan misi serta program prioritas ini.
‘Jangan pekerjaan saya hanya mengganti pimpinan OPD yang tidak mampu saja,” ucapnya seraya mengingatkan Sekda dapat mendorong OPD meningkatkan kinerja. (Rul)