membaranews.com-(Simalungun)
Dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyalurkan santunan berupa uang tunai Rp. 50 juta kepada keluarga pejuang Letda Sujono di Aula Pertemuan PTPN III Kebun Bandar Betsy Kabupaten Simalungun, Rabu (30/09/2020).
Bantuan yang dihimpun dari Pemprov Sumut, Bank Sumut, PTPN III, PTPN IV, Bank BRI, Bank BNI 46, Bank Mandiri diserahkan Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Hendra Dermawan Siregar kepada lima orang ahli waris anak dari Letda Sujono, yakni Bambang Wisnu, Joko Umboro, Zulkarnain, Sriwulan dan Misni Rahayu.
“Sebagai warga negara, kita patut bersyukur hari ini NKRI tetap tegak dan berdiri kokoh berkat perjuangan para pahlawan kita.
Seperti yang pernah dikatakan Bung Karno. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.Maka hari ini kami ingat bahwa di Sumut punya pahlawan yakni Letda Sujono,” ujar Hendra, yang juga merupakan Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumut.
Hendra berharap, bantuan dapat bermanfaat bagi keluarga dan ahli waris Letda Sujono.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila diharapkan semakin memupuk kecintaan kita terhadap Bangsa Indonesia.
“Dengan turut memperingati Hari Kesakitan Pancasila adalah wujud untuk meneguhkan sekaligus mengokohkan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia. Pancasila menjadi dasar satu-satunya di Negara Republik Indonesia,” ujar Hendra.
Plh Kepala Biro Bina Sosial dan Kesejahteraan Yakub Hasibuan mengatakan, pemberian tali asih kepada keluarga Letda Sujono setiap tahun dilakukan usai pelaksanaan Upacara Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan di Komplek Tugu Sujono, Kebun Bandar Betsy.
Saat ini masih dalam masa pandemi maka upacara dilakukan secara virtual. Untuk menjaga terjadinya kerumunan, upacara Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober (Kamis besok) dilakukan upacara secara virtual dihadiri jajaran Forkopimda Sumut,” ujar Yakub.
Untuk diketahui, Letnan Dua Anumerta (Letda) Sujono tercatat sebagai salah satu pahlawan yang menjadi korban keganasan massa yang dimobilisasi PKI tahun 1965. Letda Sujono yang saat itu berpangkat Peltu merupakan perwira pengamanan perkebunan, tewas dianiaya secara sadis oleh sekelompok orang dari Barisan Tani Indonesia (BTI) yang merupakan organisasi di bawah PKI.
Zulkarnain, anak d Letda Sujono mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih, kepada bapak-bapak sekalian yang telah banyak membantu kami. Hanya Tuhan lah yang dapat membalas ini semua,” ujarnya. (rul)