membaranews.com-(Medan)
Gubernur Sumatera Utara menginginkan dana yang terkumpul dari penerimaan zakat dapat disalurkan untuk kepentingan meningkatkan produktivitas selain untuk penyaluran yang bersifat konsumtif.
“Kita doronglah supaya dana zakat juga untuk kepentingan bersifat produkif”, kata Edy Rahmayadi dalam pertemuan dengan Baznas, Kementerian Agama di Posko GTPP Covid-19 Jl. Sudirman 41 Medan, Senin (20/07/2020).
Kondisi Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian masyarakat dari segala sektor. Pemerintah terus berupaya merangsang pertumbuhan ekonomi bangkit kembali setelah terpuruk sejak beberapa bulan terakhir.
Antara lain melalui pendanaan sosial masyarakat yang bersumber dari pembayaran zakat umat yang dikelola Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas).
Karenanya, penyaluran zakat dapat lebih ditekankan untuk kebutuhan yang lebih produktif. Selama ini, sebagian besar diperuntukkan untuk kebutuhan yang konsumtif seperti bantuan sosial, pendidikan dan sebagainya. Sementara masyarakat juga perlu diberikan rangsangan untuk peningkatan taraf hidup.
“Yang saya maksudkan adalah bagaimana penerimaan zakat nanti tidak sekedar imbauan saja. Nanti kita mau alihkan (zakat) ini dari yang konsumtif menjadi yang produktif tapi tidak semua. Dengan begitu, saya yakin bisa,”ujar Edy Rahmayadi.
Gubernur berharap konsep penerapan penyaluran zakat untuk hal produktif ke masyarakat bisa dibahas lebih lanjut.
Perlu pembahasan mendalam bersama pihak terkait seperti lembaga pendidikan baik sekolah, perguruan tinggi.
Sementara penyaluran zakat dan infaq hingga 30 Juni 2020 mencapai Rp 4,120 M. Dana zakat dan infaq dapat meningkat ke depan khusus dari Aparatur Sipil Negara (ASN),kata Ketua Baznas Sumut Amansyah Nasution.
“Kita tidak tahu ini (Covid-19) sampai kapan berakhir. Jadi dalam menyalurkan zakat, tidak hanya untuk yang konsumtif tetapi yang produktif. Sehingga kita berikan kail, bukan ikan, dan itu tergantung berapa banyak yang bisa dikumpulkan,” sebut Amansyah.(rul)
