membaranews.com-(Medan)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mengarahkan fokus mereka ke bank-bank daerah untuk meningkatkan perekonomian daerah. Bank daerah diminta harus mampu menjadi stimulus kebangkitan perekonomian di daerah-daerah termasuk Sumatera Utara dengan tata kelola yang baik.
Wagub Sumut Musa Rajekshah menyambut baik kerjasama KPK dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan optimis dengan pendampingan dilakukan KPK dan OJK, Bank Sumut bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjadi stimulus kebangkitan perekonomian daerah.
“Bank Sumut sudah banyak memberikan kegiatan perbankan untuk pembangunan Sumut dan terus semakin baik. Dengan adanya pendampingan dan arahan dari KPK dan OJK, kita tentu optimis Bank Sumut akan lebih cepat perkembangannya, yang berimbas kepada PAD, bukan hanya Pemerintah Provinsi, tetapi juga kabupaten/kota,” kata Musa Rajekshah saat membuka rapat daring dengan KPK, OJK, Bank Sumut dan kepala daerah di Rumah Dinas Jalan Teuku Daud, Medan, Selasa (30/06/2020).
Musa Rajekshah minta pemerintah daerah kabupaten/kota memaksimalkan penggunaan Bank Sumut untuk berbagai kegiatan perbankan seperti kas daerah, penyaluran bantuan dan lainnya. Dengan begitu Bank Sumut akan lebih cepat berkembang.
“Pemerintah Provinsi minta Pemkab/Pemko untuk menggunakan Bank Sumut dalam semua kegiatan perbankan. Itu akan meningkatkan deviden pemegang saham. Siapa pemegang sahamnya, ya kita semua, Pemprov, Pemkab/Pemko yang akhirnya akan meningkatkan PAD kita sendiri. Besarkanlah bank kita ini,” sebut Musa Rajekshah.
Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah) Korupsi KPK Wilayah I Maruli Tua mewanti-wanti komisaris dan direksi Bank Sumut untuk menjauh dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sehingga Bank Sumut akan lebih baik dan mampu meningkatkan perekonomian daerah di masa sulit seperti saat ini.
“Kita sudah tahu modus-modus KKN yang dilakukan BUMD-BUMD dan paling rawan saat ini adalah gratifikasi. Kepada direksi, komisaris, kepala cabang bila melihat ada hal yang tidak sesuai dengan ketentuan segera lapor ke kami. Kita melakukan ini semua untuk mengoptimalisasi BUMD seperti Bank Sumut,” kata Maruli.
Menurut laporan, Bank Sumut sudah bekerja baik dalam dua tahun terakhir.Tercatat kinerja Bank Sumut hingga 2018 ada pertumbuhan aset 3,01% dengan laba bersih Rp5,83 Triliun. Dengan memaksimalkan sistem online untuk pajak dia yakin perekonomian Sumut akan lebih cepat tumbuh.
“Bank Sumut sudah memiliki teknologi untuk sistem pencatatan pajak secara online, Pemprov sudah mengimplementasikan itu tetapi belum maksimal. Kita harus maksimalkan karena teknologi sudah terbukti bisa meningkatkan PAD, mengurangi kecurangan pajak.
Di Sorong, Papua, peningkatan perolehan pajak mereka meningkat 100 % setelah memaksimalkan alat pencatatan pajak hotel, kafe dan tempat-tempat usaha lainnya,” tegas Maruli.
Kepala OJK Regional V Sumbagut Yusuf Ansori akan membantu upaya peningkatan perekonomian daerah. “Tugas kita mendukung pemerintah menumbuhkan perekonomian dan melindungi konsumen. Kita dukung upaya Pemprov Sumut dan KPK untuk meningkatkan PAD dan menjadikan Bank Sumut sebagai stimulan pertumbuhan ekonomi Sumut. Saya harap segera tercapai agar ekonomi segera pulih setelah mendapat tantangan dari Covid-19,” ujar Yusuf pada rapat daring dihadiri Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, Kepala Cabang Bank Sumut se-Sumut.(rul)