membaranews.com-(Medan)
Pemprov Sumut memastikan ketersediaan bahan pokok di Sumut dalam menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H.
“Ketersediaan bahan pokoh secara umum cukup bahkan ada beberapa komoditas yang surplus “, kata Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sumut Zonny Waldi di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Rabu (22/4).
Zonny memaparkan jumlah ketersediaan bahan pokok. Beras, memiliki pasokan 653 ribu ton dengan kebutuhan 153 ribu ton/bulan. Pasokan itu cukup hingga 3 bulan ke depan.
Begitu juga cabai merah saat ini tersedia sekitar 48 ribu ton, sementara kebutuhan Sumut 4.300 ton/bulan. Daging ayam ras ada stok 11 ribu ton, kebutuhan 7.000 ton/bulan. Stok daging sapi, 1.350 ton kebutuhan 1.128 ton/bulan. Telur ayam tersedia 21 ribu ton kebutuhan 8.000 ton/bulan. Tepung terigu tersedia 21 ribu ton kebutuhan 3.000 ton/bulan.
Untuk pengendalian harga dan menjaga pasokan di pasar, Pemprov akan mengadakan operasi pasar untuk gula pasir sebanyak 1 ton di beberapa pasar tradisional di Kota Medan.Sehingga gula pasir dengan merk Raja Lebah dijual seharga Rp 12.500/kg.
Jika masyarakat menemukan gula pasir merk Raja Lebah dijual lebih dari Rp 12.500/kg silahkan melapor kepada Disperindag atau Satgas Pangan Sumut. “Apabila orang main-main dengan gula merk Raja Lebah, kena pidana,” kata Zonny.
Zonny mengimbau masyarakat tidak menimbun atau membeli komoditas pangan secara berlebihan sehingga ketersediaan bahan pokok di pasaran tidak terganggu. “Saya mengajak kita semua terutama pedagang tidak menimbun bahan pokok, itu melanggar hukum , bisa dipidana,” ujar Zonny.
Para pedagang berjualan di pasar agar menggunakan alat pelindung kesehatan seperti sarung tangan dan masker, rajin cuci tangan. Begitu juga pembeli yang ada di pasar supaya tidak kena Covid-19.(rul)
