membaranews.com-(Batubara)
Beberapa minggu belakangan ini, aksi pencurian padi di sawah dan beberapa jenis sayuran hasil pertanian warga di sejumlah desa di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara semakin merajalela.
Aksi pencurian sangat memprihatinkan kehidupan petani terlebih-lebih saat pandemi Covid-19 saat ini.
Selain harga jual sayuran tidak menentu, ditambah lagi maraknya pencurian sayuran yang siap panen. Ini cukup menambah penderitaan para petani yang mata pencaharian hanya dari bercocok tanam. Mau kemana lagi kami mau mengadu, sementara kami makan dari hasil pertanian, ” ujar beberapa petani di Desa Tanah Tinggi , Senin (20/4).
Dikatakan, selain padi siap panen disawah yang dicuri, juga beberapa jenis tanaman sayur, seperti jagung manis, gambas, kacang panjang, sawi dan bayam. Termasuk juga tanaman keras seperti kelapa sawit turut dicuri.
Warga mengungkapkan, aksi pencurian dilakukan pencurian pada malam hari. Karena paginya warga baru mengetahui ketika mau memetik sayuran diladang sudah banyak yang hilang.
Pelaku melakukan pencurian hampir tiap malam. Tidak mungkin harus menjaga tanaman padi maupun sayuran , karena tanaman padi maupun sayuran bukan milik satu atau dua orang.
Tanaman padi juga ada didesa Tanah Tinggi, Tanah Rendah, Tanah Merah, desa Tanjung Muda dan desa lainnya.
Maraknya pencurian sayuran dan padi ini setelah merebaknya virus corona (Covid -19), “ujar petani kecewa
Pelaku pencurian tanaman padi maupun beberapa jenis tanaman sayuran diperkirakan pelakunya lebih satu orang. Mereka mencuri sayuran jagung, maupun gambas dibagian tengah, tanaman yang dipinggir tidak dicuri. Begitu juga kelapa sawit ketika kami mau panen buah kelapa berkurang banyak.
Kami berharap kepada aparat kepolisian secepatnya melakukan penangkapan terhadap pelaku pencurian hasil pertanian petani disaat ekonomi sulit saat Covid-19 ini, ujar petani Tanah Tinggi. ( mkb)