membaranews.com-(Jakarta)
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate berjanji menyampaikan usulan untuk memberikan stimulus pada perusahaan pers, berupa subsidi pembelian bahan baku (kertas) dan atau langkah pemberian keringanan pajak kepada pemerintah (c/q Menteri Keuangan RI) khusus kepada media cetak di daerah yang kian terpuruk akibat naiknya dolar AS.
Kondisi ini memicu kenaikan harga kertas, di lain pihak perusahaan pers juga menghadapi menurunnya pendapatan dari iklan dan berkurangnya pembeli/pembaca serta naiknya biaya operasional.
Janji tersebut disampaikan Menkominfo Johnny G Plate dalam Vidio Confrensi dengan Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Pimpinan Redaksi Media Nasional, Jumat (3/4) malam.
Dewan Pers dipimpin Wakil Ketua Hendry Ch. Bangun, hadir juga Dr. Agus Sudibyo. Ketua Dewan Pers Prof. Mohammad Nuh berhalangan hadir.
Pernyataan Media Sumut
Sebagaimana diberitakan Serikat Perusahaan Pers (SPS)- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama Pimpinan Media di Sumatera Utara, Rabu (1/4) melalui pernyataan bersama menyampaikan harapan agar pemerintah tidak mengabaikan pers, karena dalam situasi pandemi Virus Corona media cetak di Sumatera Utara terancam tutup alias berhenti beroperasi.
Terkait hal itu SPS-PWI dan pimpinan media di Sumatera Utara megharapkan pemerintah pusat menaruh perhatian terhadap keberlangsungan media cetak di daerah. Karena akibat berkurangnya pendapatan iklan dan tergerusnya oplah, sangat memberatkan semua media cetak di Sumatera Utara.
Apalagi dari kucuran dana digelontorkan pemerintah senilai Rp.405,1 Triliun untuk menanggulangi Pandemi Korona Copid-19 di Indonesia. Namun tidak ada termasuk pekerja dan media yang juga ikut merasakan pahitnya beroperasi di tengah Pandemi Korona di tanah air.
Terkait hal itu sehingga Dewan Pers berinisiatif melakukan Vico bersama Menkominfo RI dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Pimpinan Redaksi Media Nasional.
Bantu putus mata-rantai
Menkominfo RI Johnny G Plate juga mengharapkan agar media membantu memutus mata rantai penyebaran Virus Copid-19 agar kondisi kembali seperti sediakala. Sebab kata Johnny bila terus menyebar kehidupan bangsa akan makin sulit, rakyat kesulitan dan imbasnya pada semua, termasuk juga media.
Hendry CH Bangun dari Dewan Pers juga menyampaikan harapan agar pemerintah memasukkan wartawan dalam kelompok masyarakat yang mendapat fasilitas Jaringan Pengaman Sosial (JPS). Khususnya wartawan profesional (yang telah tersertifikasi) dari media di daerah.
Dalam kesempatan itu juga Dewan Pers dan Kementerian Kominfo RI menyepakati untuk mendorong pemerintah daerah dapat berkontribusi dalam perlindungan kerja wartawan melalui bantuan alat perlindungan diri (APD) bagi wartawan yang bertugas, khususnya yang meliput Covid-19 dan event terkait.
“Perang terhadap Copid-19 membutuhkan peran serta media dalam menyajikan informasi yang layak dipercaya. Media selayaknya menjadi rumah penjernih informasi bagi publik. Informasi media tidak selalu selaras dengan informasi resmi pemerintah. Karenanya diperlukan proses saling mengecek dan menguatkan,” ujar Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bantun.
Media massa katanya telah menunjukan peran aktif dalam membantu memerangi Copid-19 dan akan terus melanjutkan partisipasi sampai Indonesia terbebas dari Covid-19. Dewan Pers akan senantiasa mendorong upaya ini.(rel)